Mencoba hal-hal yang baru selama
traveling merupakan salah satu hal yang paling disukai oleh seorang traveler
apalagi bila hal baru itu ternyata memberikan kesan yang mendalam di dalam hati
dan ingatan. Nah, di postingan kali ini saya akan membagikan beberapa tips bagi
Anda semua yang mungkin di tahun ini atau kapan pun itu ingin juga menyaksikan
perayaan Waisak secara langsung di pusatnya.
1. Tentukan alat transportasi
menuju ke tempat tujuan dengan matang
Saya lebih merekomendasikan Anda
semua untuk menggunakan mobil pribadi. Percayalah naik kendaraan pribadi akan
jauh lebih enak dan mudah. Lebih enak lagi kalau berangkatnya ramai-ramai biar
bisa menekan biaya yang dikeluarkan dan juga lebih fleksibel. Kenapa saya tidak
merekomendasikan kendaraan umum? Well, you know lah pasti harga-harga bakalan
melambung tinggi dan juga pasti akan susah apalagi pas mau pulang karena
biasanya acaranya selesai hingga tengah malam! Bayangkan susahnya kalau mau
pakai kendaraan umum. ongkos becak untuk jarak 1 Km-an saja dibanderol sekitar
Rp 15.000-Rp 20.000 sekali jalan.
2. Siapkan barang dan perbekalan
yang akan Anda bawa dengan baik
Idealnya sih pakai tas ransel
(punggung) yang bisa diisi dengan berbagai barang misalnya cemilan, minuman,
baju ganti, kamera, plastik sampah, obat-obatan pribadi, dsb. Pastikan pula
baterai kamera maupun handphone memiliki cadangan agar tidak panik ketika
habis. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan untuk jaga-jaga, apalagi cuaca
Indonesia sedang tidak bisa ditebak sekarang ini. Perayaan Waisak 2012 kemarin
sempat diwarnai hujan yang turun dengan galaunya: deras, berangin, gerimis,
lalu mendadak terang. Kalau ogah repot bisa sih sewa payung di area Candi
Borobudur, tarifnya sekira Rp7.500-Rp15.000,-
3. Siapkan tenaga dan mental Anda
Melelahkan itu pasti. Dibutuhkan
waktu kurang lebih sekira16 jam untuk mengikuti dan menunggu prosesi yang
dimulai di Candi Mendut dan berakhir di Candi Borobudur. Karenanya, tenaga atau
stamina perlu dijaga. Belum lagi kalau hujan tiba-tiba turun seperti kemarin
padahal sebelumnya Matahari bersinar dengan sangat terik. Ditambah lagi, event
ini akan dipenuhi oleh ribuan biksu, umat Budha, traveler, masyarakat umum, dan
juga para fotografer yang mungkin nanti bisa membuat Anda sedikit kesal karena
perlakuan mereka. Sadar diri dan sabar sajalah berinteraksi dengan mereka.
4. Bagi tugas itu penting
Kalau Anda berencana pergi
beramai-ramai, bagi tugas itu perlu. Buat kesepakatan di antara kalian siapa
yang jadi bendahara biar nanti di sana tidak repot mengurusi masalah keuangan
atau bayar ini itu. Bagi tugas juga termasuk bagi tugas untuk dokumentasi
supaya semua agenda perayaan Waisak bisa terdokumentasikan dengan baik. Apalagi
acaranya seharian dan daya tahan baterai plus memori mungkin bisa memberontak
kalau disuruh kerja terus-terusan. Jangan lupa menunjuk yang bertugas membuat
video, terutama saat pelepasan lampion. Pasalnya, momen ini sungguh Cetar Membahana! Kalau jalan sendirian,
siap-siap saja baterai cadangan dan tanamkan prinsip foto buat hal-hal yang
penting saja, dikhawatirkan akan menyesal apabila saat agenda inti kamera sudah
wafat.
5. Googling/ browsing seputaran
perayaan Waisak di Candi Mendut dan Borobudur.
Hal ini berguna sekali dalam
rangka menyusun itinerary perjalanan saat ke sana nanti. Apabila ingin tahu
rundown acaranya, buka saja website Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) di
www.walubi.or.id. Di sana tersedia informasi seputar perayaan waisak dari tahun
ke tahun lengkap dengan urutan acara bahkan peta lokasi. Kita juga bisa membaca
pengalaman blogger-blogger atau traveler-traveler lain yang pernah menyaksikan
perayaan waisak di tahun-tahun sebelumnya. Trust me, itu berguna sangat.
6. Kalau Anda cukup percaya diri,
cobalah minta ID card di sekertariat WALUBI.
Sekertariat Walubi biasanya
membuat markas di Candi Mendut, cobalah datang kesana kalau Anda berani dan
mintalah kartu pengenal entah itu sebagai peserta, press, fotografer, dsb.
Kartu pengenal ini sakti sekali, kita diperkenankan masuk melalui pintu VIP dan
bebas melakukan berbagai aktivitas selama disana. Tapi, saya tidak tahu
prosedur pembuatan ID card ini dan juga tidak tahu apakah ada biaya untuk
pembuatannya. Kalau tanpa mengenakan ID card sama sekali, Jangan panik bila ada
pengumuman “Yang tidak berkepentingan dipersilahkan untuk keluar”. Stay cool
tetap berada di area dan saat ditanya, tinggal bilang "mau ikut acara
pelepasan lampion".
7. Berangkat lebih awal lebih
baik.
Jangan malas-malasan kalau harus
berangkat pagi demi menyaksikan perayaan waisak di Candi Mendut maupun Candi
Borobudur. Percayalah, banyak kemudahan kalau kita berangkat lebih pagi, selain
kemungkinan untuk terjebak macet lebih kecil. Jadi set alarm Anda lebih awal,
dan bergegaslah.
8. Jangan bergaya terlalu turis
Sungguh jangan berlagak terlalu
turis ketika Anda menyaksikan perayaan Waisak ataupun perayaan-perayaan
keagamaan semacamnya. Walaupun tidak ada peraturan tertulis mengenai larangan
memakai pakaian tertentu selama perayaan berlangsung. Tapi, sadar diri sedikit,
di saat orang lain sibuk beribadah, hendaknya datang dengan pakaian yang
pantas.
9. Mulailah menabung
Jika Anda berkeinginan untuk
menyaksikan perayaan Waisak di Candi Mendut dan Candi Borobudur tahun ini atau
pun tahun-tahun selanjutnya, mulailah menabung sejak sekarang ataupun sedini
mungkin. Menyaksikan perayaan Waisak memang membutuhkan dana yang cukup besar
apalagi kalau Anda berasal dari daerah yang lumayan jauh dari Kabupaten
Magelang. Yang pasti, percayalah berapa pun dana yang nantinya Anda keluarkan,
worth it banget sama pengalaman yang akan Anda dapatkan disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar