Minggu, 05 Mei 2013

Tips Menyaksikan Perayaan Waisak di Candi Borobudur 2013 ( Picture + Video )


Mencoba hal-hal yang baru selama traveling merupakan salah satu hal yang paling disukai oleh seorang traveler apalagi bila hal baru itu ternyata memberikan kesan yang mendalam di dalam hati dan ingatan. Nah, di postingan kali ini saya akan membagikan beberapa tips bagi Anda semua yang mungkin di tahun ini atau kapan pun itu ingin juga menyaksikan perayaan Waisak secara langsung di pusatnya.

1. Tentukan alat transportasi menuju ke tempat tujuan dengan matang
Saya lebih merekomendasikan Anda semua untuk menggunakan mobil pribadi. Percayalah naik kendaraan pribadi akan jauh lebih enak dan mudah. Lebih enak lagi kalau berangkatnya ramai-ramai biar bisa menekan biaya yang dikeluarkan dan juga lebih fleksibel. Kenapa saya tidak merekomendasikan kendaraan umum? Well, you know lah pasti harga-harga bakalan melambung tinggi dan juga pasti akan susah apalagi pas mau pulang karena biasanya acaranya selesai hingga tengah malam! Bayangkan susahnya kalau mau pakai kendaraan umum. ongkos becak untuk jarak 1 Km-an saja dibanderol sekitar Rp 15.000-Rp 20.000 sekali jalan.

2. Siapkan barang dan perbekalan yang akan Anda bawa dengan baik
Idealnya sih pakai tas ransel (punggung) yang bisa diisi dengan berbagai barang misalnya cemilan, minuman, baju ganti, kamera, plastik sampah, obat-obatan pribadi, dsb. Pastikan pula baterai kamera maupun handphone memiliki cadangan agar tidak panik ketika habis. Jangan lupa bawa payung atau jas hujan untuk jaga-jaga, apalagi cuaca Indonesia sedang tidak bisa ditebak sekarang ini. Perayaan Waisak 2012 kemarin sempat diwarnai hujan yang turun dengan galaunya: deras, berangin, gerimis, lalu mendadak terang. Kalau ogah repot bisa sih sewa payung di area Candi Borobudur, tarifnya sekira Rp7.500-Rp15.000,-

3. Siapkan tenaga dan mental Anda
Melelahkan itu pasti. Dibutuhkan waktu kurang lebih sekira16 jam untuk mengikuti dan menunggu prosesi yang dimulai di Candi Mendut dan berakhir di Candi Borobudur. Karenanya, tenaga atau stamina perlu dijaga. Belum lagi kalau hujan tiba-tiba turun seperti kemarin padahal sebelumnya Matahari bersinar dengan sangat terik. Ditambah lagi, event ini akan dipenuhi oleh ribuan biksu, umat Budha, traveler, masyarakat umum, dan juga para fotografer yang mungkin nanti bisa membuat Anda sedikit kesal karena perlakuan mereka. Sadar diri dan sabar sajalah berinteraksi dengan mereka.
  
4. Bagi tugas itu penting
Kalau Anda berencana pergi beramai-ramai, bagi tugas itu perlu. Buat kesepakatan di antara kalian siapa yang jadi bendahara biar nanti di sana tidak repot mengurusi masalah keuangan atau bayar ini itu. Bagi tugas juga termasuk bagi tugas untuk dokumentasi supaya semua agenda perayaan Waisak bisa terdokumentasikan dengan baik. Apalagi acaranya seharian dan daya tahan baterai plus memori mungkin bisa memberontak kalau disuruh kerja terus-terusan. Jangan lupa menunjuk yang bertugas membuat video, terutama saat pelepasan lampion. Pasalnya, momen ini sungguh Cetar Membahana! Kalau jalan sendirian, siap-siap saja baterai cadangan dan tanamkan prinsip foto buat hal-hal yang penting saja, dikhawatirkan akan menyesal apabila saat agenda inti kamera sudah wafat.

5. Googling/ browsing seputaran perayaan Waisak di Candi Mendut dan Borobudur.
Hal ini berguna sekali dalam rangka menyusun itinerary perjalanan saat ke sana nanti. Apabila ingin tahu rundown acaranya, buka saja website Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) di www.walubi.or.id. Di sana tersedia informasi seputar perayaan waisak dari tahun ke tahun lengkap dengan urutan acara bahkan peta lokasi. Kita juga bisa membaca pengalaman blogger-blogger atau traveler-traveler lain yang pernah menyaksikan perayaan waisak di tahun-tahun sebelumnya. Trust me, itu berguna sangat.


6. Kalau Anda cukup percaya diri, cobalah minta ID card di sekertariat WALUBI.
Sekertariat Walubi biasanya membuat markas di Candi Mendut, cobalah datang kesana kalau Anda berani dan mintalah kartu pengenal entah itu sebagai peserta, press, fotografer, dsb. Kartu pengenal ini sakti sekali, kita diperkenankan masuk melalui pintu VIP dan bebas melakukan berbagai aktivitas selama disana. Tapi, saya tidak tahu prosedur pembuatan ID card ini dan juga tidak tahu apakah ada biaya untuk pembuatannya. Kalau tanpa mengenakan ID card sama sekali, Jangan panik bila ada pengumuman “Yang tidak berkepentingan dipersilahkan untuk keluar”. Stay cool tetap berada di area dan saat ditanya, tinggal bilang "mau ikut acara pelepasan lampion".

7. Berangkat lebih awal lebih baik.
Jangan malas-malasan kalau harus berangkat pagi demi menyaksikan perayaan waisak di Candi Mendut maupun Candi Borobudur. Percayalah, banyak kemudahan kalau kita berangkat lebih pagi, selain kemungkinan untuk terjebak macet lebih kecil. Jadi set alarm Anda lebih awal, dan bergegaslah.

8. Jangan bergaya terlalu turis
Sungguh jangan berlagak terlalu turis ketika Anda menyaksikan perayaan Waisak ataupun perayaan-perayaan keagamaan semacamnya. Walaupun tidak ada peraturan tertulis mengenai larangan memakai pakaian tertentu selama perayaan berlangsung. Tapi, sadar diri sedikit, di saat orang lain sibuk beribadah, hendaknya datang dengan pakaian yang pantas.

9. Mulailah menabung
Jika Anda berkeinginan untuk menyaksikan perayaan Waisak di Candi Mendut dan Candi Borobudur tahun ini atau pun tahun-tahun selanjutnya, mulailah menabung sejak sekarang ataupun sedini mungkin. Menyaksikan perayaan Waisak memang membutuhkan dana yang cukup besar apalagi kalau Anda berasal dari daerah yang lumayan jauh dari Kabupaten Magelang. Yang pasti, percayalah berapa pun dana yang nantinya Anda keluarkan, worth it banget sama pengalaman yang akan Anda dapatkan disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar